Mengapa Profesi Content Creator Semakin Diminati Oleh Generasi Muda

Mengapa Profesi Content Creator Semakin Diminati Oleh Generasi Muda

Mengapa Profesi Content Creator Semakin Diminati Oleh Generasi Muda –  Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa berdasarkan sensus penduduk 2020, populasi di Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini berusia antara 8 hingga 23 tahun, dengan jumlah mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi Indonesia. Sementara itu, generasi milenial, yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, berjumlah 69,90 juta jiwa atau 25,87% dari total penduduk.

Mengapa Profesi Content Creator Semakin Diminati Oleh Generasi Muda

Mengapa Profesi Content Creator Semakin Diminati Oleh Generasi Muda

elcontentcurator – Sebagian besar generasi Z dan milenial tumbuh dalam era digital, di mana internet dan media sosial memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah riset yang dilakukan oleh Statista, yang dirangkum oleh katadata. co. id, menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 25-34 tahun, diikuti oleh kelompok usia 18-24 tahun. Dengan dua generasi yang paling melek digital menjadi pemimpin dalam penggunaan media sosial, tidak mengherankan jika peran media tersebut terus berkembang.

Awalnya, platform media sosial digunakan untuk berkomunikasi dan memperluas jaringan pertemanan. Namun, seiring waktu, platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Twitter telah bertransformasi menjadi ruang untuk menampilkan kreativitas. Pengguna kini dapat menciptakan dan membagikan konten menarik untuk audiens mereka.

Lantas, apa motivasi di balik keinginan generasi muda untuk menjadi content creator? Berikut adalah beberapa alasannya:

1. Kebebasan berkreasi dan aktualisasi diri
Keduanya, Gen Z dan milenial, memiliki karakteristik yang serupa, seperti sikap terbuka, menyukai tantangan, mudah merasa bosan, kreatif, dan bersemangat untuk berkembang. Dengan sifat-sifat tersebut, cara pandang mereka terhadap pekerjaan dan ukuran kesuksesan pun mulai berubah. Banyak anak muda kini menginginkan kebebasan dan tidak tertarik pada pekerjaan konvensional yang terikat jam kerja tetap. Kesuksesan tidak lagi diukur semata-mata dengan uang dan jabatan, tetapi juga dengan kepuasan dan kebahagiaan yang dirasakan ketika menjalani pekerjaan yang mereka cintai.

Profesi content creator dianggap memberikan fleksibilitas dan kebebasan yang dicari oleh generasi muda. Mereka dapat berkarya sesuai kemampuan dan kreativitas tanpa ada aturan atau atasan yang mengekang.

2. Mengikuti passion sepenuhnya
Seperti pepatah Confucius yang terkenal, “Pilihlah pekerjaan yang kamu cintai, dan kamu tidak akan pernah merasa bekerja seharian. ” Ketika seseorang mengerjakan sesuatu yang mereka nikmati, pekerjaan tersebut tidak akan terasa sebagai beban. Dengan menjadi content creator, kamu bisa menjadikan passion atau hobi yang kamu cintai sebagai pekerjaan penuh waktu. Apakah itu mencoba makeup, bereksperimen dengan resep masakan baru, atau bersepeda sambil nge-vlog? Selama konten yang kamu hasilkan berkualitas dan bermanfaat, pasti akan ada audiens yang tertarik, dan potensi untuk berkembang pun terbuka lebar. Jika kamu masih bingung dengan passion dan potensi yang kamu miliki, kamu memiliki kebebasan untuk terus bereksplorasi.

 

Baca Juga : Rekomendasi Mainan untuk Anak Perempuan 

 

3. Membangun jaringan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika konten kamu bermanfaat dan berkualitas, kamu akan mampu mengumpulkan pengikut setia. Selain itu, kamu juga berpeluang untuk berkolaborasi dengan creator lain yang sejalan dengan konten yang kamu hasilkan.
Jika kamu terus membangun hubungan yang baik dengan audiens dan sesama content creator, maka tingkat keterlibatan penonton terhadap kontenmu akan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan memperbesar peluangmu untuk mengembangkan karier di dunia digital maupun di industri hiburan.

4. Membangun Pemasukan

Salah satu alasan utama mengapa banyak anak muda tertarik untuk menjadi content creator adalah kemampuannya untuk menghasilkan uang. Namun, jangan terbawa oleh godaan kemewahan yang sering kali ditunjukkan oleh para influencer ternama. Semua hal memerlukan proses, termasuk kesuksesan dalam konten yang kamu buat.

Kualitas konten yang baik akan menarik lebih banyak subscribers atau followers, dan menjadikan tingkat keterlibatan yang kamu ciptakan semakin tinggi. Dengan demikian, semakin banyak brand atau produk yang akan tertarik untuk menjalin kerjasama denganmu, untuk menjangkau audiens yang lebih luas melalui konten yang kamu hasilkan.

Apa Prospek Karier Content Creator?

Pemasaran Melalui Konten Digital

Perkembangan teknologi yang pesat juga memberikan dampak signifikan pada dunia pemasaran digital. Strategi pemasaran produk dan jasa kini mulai bertransformasi. Konsumen mulai merasa jenuh dan skeptis terhadap iklan yang konvensional, sehingga muncullah konsep content marketing.

 

Baca Juga :Rekomendasi Laptop Yang Cocok Untuk Content Creator

 

Menurut Content Marketing Institute, content marketing didefinisikan sebagai:

“Pendekatan pemasaran strategis yang terfokus pada pembuatan dan distribusi konten yang berharga, relevan, dan konsisten untuk menarik serta mempertahankan audiens yang terdefinisi dengan jelas — dan akhirnya, untuk mendorong tindakan yang menguntungkan dari pelanggan. ”

Dengan kata lain, content marketing adalah metode pemasaran yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang penting dan relevan untuk menarik audiens tertentu, serta mengubah mereka menjadi konsumen. Tujuan dari konten tersebut adalah untuk mendorong pembelian produk atau jasa yang ditawarkan.

Di sinilah para content creator bisa berkembang dan membangun karier. Content marketing dapat dilakukan melalui berbagai platform, seperti blog, email, atau media sosial.

Potensi Pemasaran Media Sosial

Pemasaran melalui media sosial adalah salah satu aspek dari content marketing yang kini menjadi ladang subur bagi para content creator. Menurut situs buffer. com, pemasaran media sosial didefinisikan sebagai:

“Penggunaan platform media sosial untuk terhubung dengan audiensmu untuk membangun merek, meningkatkan penjualan, dan mendorong lalu lintas website. ”

Dengan kata lain, ini adalah pemanfaatan media sosial untuk menciptakan hubungan antara merek dan audiensnya, serta meningkatkan penjualan dan kunjungan ke situs resmi merek atau produk.

Data dari We Are Social, yang dipublikasikan oleh katadata. co. id, menunjukkan bahwa jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya. Pada Januari 2021, terdapat 4,2 miliar pengguna, meningkat 13,2% dibanding tahun sebelumnya.

Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa sejak tahun 2020, rata-rata lebih dari 1,3 juta pengguna baru bergabung dengan media sosial setiap hari. Angka ini setara dengan 155 ribu pengguna baru setiap detik.

Oleh karena itu, media sosial akan menjadi sarana pemasaran yang sangat potensial bagi brand atau produk, sekaligus menjadi salah satu media terbaik bagi para content creator untuk berkarya.

Brian Williams

Learn More →